Viral di Medsos Fenomena Aphelion Sebabkan Cuaca Akan Turun Dratis, Benarkah - Lintastv.com
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting 1

Viral di Medsos Fenomena Aphelion Sebabkan Cuaca Akan Turun Dratis, Benarkah


Lagi viral kabar di tengah masyarakat saat ini bahwa wilayah di Indonesia akan mengalami penurunan suhu udara yang cukup drastis akibat terjadinya fenomena aphelion. 

Informasi itu dengan sangat cepat menyebar luas melalui berbagai media sosial seperti WhatsApp (WA) dan Face Book (FB) dan media sosial lainnya, sehingga menjadi perbincangan hangat serta cukup meresahkan kalangan masyarakat luas. 

Mungkin anda juga menerima pesan seperti ini :

“Mulai Hari ini jam 05.27 kita akan mengalami FENOMENA APHELION, dimana letak bumi akan sangat jauh dari matahari. 

Kita tdk bs melihat fenomena tsb, tetapi kita bisa merasakan dampaknya. Ini akan berlangsung sampai bulan Agustus. Kita akan mengalami cuaca yg dingin melebihi cuaca dingin sebelumnya,yg akan berdampak meriang flu,batuk sesak nafas dll. 

Oleh Krn itu mari kita semua tingkatkan imun dgn byk2 meminum vitamin atau suplemen agar imun kita kuat. Smg kita semua selalu ada dlm lindunganNYA. Aamiin 

Jarak bumi ke matahari perjlnan 5 mnt cahaya atau 90.000.000 km. Fenomena aphelion menjadi 152.000.000 km . 66 % lbh jauh. Jadi hawa lbh dingin, dampaknya ke badan kurang enak karna ga terbiasa dgn suhu ini.”

Sebenarnya fenomena aphelion ini adalah merupakan fenomena biasa terjadi (fenomena astronomis) yang terjadi setiap setahun sekali sekitaran bulan Juli.

Selain hal tersebut, pada waktu yang bersamaan, secara umum wilayah Indonesia sedang mengalami periode musim kemarau. Sehingga hal ini menyebabkan seakan-akan aphelion membawa dampak yang sangat ekstrem terhadap penurunan suhu di wilayah Indonesia.

Namun pada faktanya, penurunan suhu yang terjadi di bulan Juli akhir-akhir  ini lebih dominan disebabkan karena dalam beberapa hari belakangan di sebagian wilayah Indonesia, khususnya di pulau Jawa, Bali, NTT dan NTB, kandungan uap pada atmosfer bumi sangat sedikit. 

Hal ini dapat dilihat dari tutupan awan yang tidak signifikan selama beberapa hari terakhir. Secara fisik, uap air dan air adalah merupakan zat yang cukup efektif dalam hal menyimpan energi panas. 

Dengan demikian, rendahnya kandungan uap pada atmosfer bumi dapat menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan oleh bumi ke luar angkasa saat malam hari tidak tersimpan di atmosfer dan energi yang digunakan untuk meningkatkan suhu atmosfer di atmosfer lapisan dekat permukaan bumi tidak signifikan. 

Hal inilah yang menyebabkan suhu udara di wilayah Indonesia pada malam hari di saat musim kemarau seperti sekarang ini relatif lebih rendah dibandingkan dengan saat musim hujan atau saat peralihan cuaca.

Kondisi ini kebalikan dari kondisi saat musim hujan atau saat peralihan cuaca, dimana kandungan uap air pada atmosfer cukup banyak, dengan demikian atmosfer menjadi seperti "reservoir panas" ketika malam hari.

Sementara itu, pada bulan Juli ini di wilayah Australia berada dalam periode musim dingin. Sifat dari massa udara yang berada di Australia ini dingin dan kering. 

Adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia semakin signifikan sehingga berimplikasi pada penurunan suhu udara yang cukup signifikan pada malam hari di wilayah Indonesia khususnya Jawa, Bali, NTB, dan NTT.

Artikel menarik: Saat Ini Matahari Di Atas Ka’bah Saatnya Koreksi Arah Kiblat, Begini Acaranya

Hal ini menunjukkan bahwa fenomena aphelion memiliki pengaruh yang kurang signifikan terhadap penurunan suhu di Indonesia, sehingga diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir secara berlebihan terhadap informasi yang menyatakan bahwa akan terjadi penurunan suhu ekstrem di Indonesia akibat dari aphelion. sebagaimana dikutip dari sumber BMKG


Posting Komentar untuk "Viral di Medsos Fenomena Aphelion Sebabkan Cuaca Akan Turun Dratis, Benarkah "